Pentingnya penyebaran berita kemerdekaan Indonesia telah
disadari sejak teks proklamasi kemerdekaan selesai dirumuskan. Kalangan
yang berperan dalam penyebarluasan berita itu antara lain para pemuda dan pegawai kantor berita Domei.
◊
Kegiatan Para Pemuda
Setelah selesai perumusan teksproklamasi,
Soekarno berpesan kepada para pemuda untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya
keber bagai tempat. Untuk menjalankan tugas itu, para pemuda membagi pekerjaan dalam
kelompok-kelompok agar berita proklamasi bisa lebih cepat sampai pada masyarakat.
Ada kelompok yang bertugas untuk menyebarluaskan berita proklamasi dalam bentuktulisan,
adapula yang menyebarluaskannya dari mulut kemulut secara beranting.
Beberapa hari kemudian ,kelompok pemuda di markas Menteng 31 terlibat pula berjuang dalam kegiatan penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Banyak pemuda berdatangan kemarkas itu untuk menyumbangkan tenaga demi kepentingan bangsa. Dengan tulus dan tiada kenal lelah ,mereka berusaha menyebarkan stensilan naskah proklamasi keseluruh penjuru kota dan daerah dengan menggunakan mobil, sepeda dan bahkan berjalan kaki. Meskipun stensilan naskah telah digandakan puluhan ribu, namun ternyata tidak cukup melayani permintaan naskah yang begitu banyak. Oleh karena itu, Supardjo yang bekerja di Balai Pustaka dimintai bantuan untuk mencetak puluhan ribu lagi.Demikian pula, B.M Diah diminta supaya menggunakan percetakan Asia Raya untuk mencetak ratusan ribu eksemplar naskah proklamasi tersebut.
Salah satukelompok yang terkemuka adalah kelompok Sukarni, yang bermarkas di Jalan Bogor Lama (sekarangJalan Dr. Sahardjo).Dini hari tanggal 17 Agustus 1945 kelompok tersebut mengadakan rapat rahasia di Kepu (Kemayoran), kemudian pindah ke Defensielijn van den Bosch (sekarang Jalan Bungur Besar) untuk mengatur cara penyiaran proklamasi.
Beberapa hari kemudian ,kelompok pemuda di markas Menteng 31 terlibat pula berjuang dalam kegiatan penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Banyak pemuda berdatangan kemarkas itu untuk menyumbangkan tenaga demi kepentingan bangsa. Dengan tulus dan tiada kenal lelah ,mereka berusaha menyebarkan stensilan naskah proklamasi keseluruh penjuru kota dan daerah dengan menggunakan mobil, sepeda dan bahkan berjalan kaki. Meskipun stensilan naskah telah digandakan puluhan ribu, namun ternyata tidak cukup melayani permintaan naskah yang begitu banyak. Oleh karena itu, Supardjo yang bekerja di Balai Pustaka dimintai bantuan untuk mencetak puluhan ribu lagi.Demikian pula, B.M Diah diminta supaya menggunakan percetakan Asia Raya untuk mencetak ratusan ribu eksemplar naskah proklamasi tersebut.
Salah satukelompok yang terkemuka adalah kelompok Sukarni, yang bermarkas di Jalan Bogor Lama (sekarangJalan Dr. Sahardjo).Dini hari tanggal 17 Agustus 1945 kelompok tersebut mengadakan rapat rahasia di Kepu (Kemayoran), kemudian pindah ke Defensielijn van den Bosch (sekarang Jalan Bungur Besar) untuk mengatur cara penyiaran proklamasi.
Para pemuda memanfaatkan semua media komunikasi
yang ada untuk menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Media komunikasi yang banyak digunakan adalah pamphlet dan surat kabar. Sejumlah
pamphlet besar disebarkan keberbagai penjuru kota. Pamflet itu juga dipasang di
tempat-tempat strategis yang mudah dilihat khalayak ramai. Pada tanggal 20
Agustus 1945, secara serempak surat kabar dan Suara Asia yang perta,a kali
memuat berita kemerdekaan diseluruh Jawa memuat berita tentang proklamasi kemerdekaan. Keampuhan cara itu terbukti dari
berdatangannya masyarakat kelapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan proklamasi kemerdekaan,
meskipun ternyata tidak dilakukan di tempat itu.
KegiatanPegawai Kantor Berita Domei
Menjelang sore hari, tanggal 17 Agustus
1945, wartawan kantor berita Domei yang bernama Syahruddin menyampaikan
foto kopi teks proklamasikepada Waidan B. Palenewen kepala
bagian radio. Segera ia memerintahkan kepada markonis (petugas telekomunikasi) F.
Wuz untuk menyiarkan berita proklamasi sebanyak 3 kali
berturut-turut.
Penyiaran baru dapat
dilaksanakan sebanyak 2 kali saat tentara Jepang memerintahkan agar penyiaran dihentikan.Namun,
Waidan B. Palenewen tetap memerintahkan markonis untuk terus menyiarkan. Bahkan,
penyiaran terus diulangi setiap 30 menit sampai saat siaran berakhir pada pukul
16.00.
Untuk menghalangi penyebarluasan berita proklamasi,
pimpinan bala tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita proklamasi
sebagai suatu kekeliruan. Tindakan selanjutnya adalah menyegel kantor berita Domei,
pada tanggal 20 Agustus 1945. Para pegawainya dilarang masuk.
Tindakan Jepang itu tidak menyurutkan tekad para pegawai kantor berita Domei untuk menyebarluaskan berita proklamasi. Dengan bantuan sejumlah teknisi radio, mereka berupaya membuat pemancar baru. Peralatan pemancar yang dibutuhkan diambil bagian demi bagian dari kantor berita Domei. Sebagian dibawa kerumah Waidan B. Palenewen, sebagian lagi ke Menteng 31. Akhirnya, berdirilah pemancar baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK I berkenaan dengan hal itu, tidak bisa dilupakan jasa Jusuf Ronodipuro dari Radio Hosokioku di Gambir Barat. Ia telah mencuri kesempatan mengudarakan teks proklamasi sehingga siaranya tertangkap di Singapura dan seluruh dunia.
Kantor beritaDomei di Bandung baru menerima berita proklamasi sekitar pukul 11.55 WIB , sedangkan masyarakat Yogyakarta menerima berita tersebut tepat pukul 12.00 WIB bersamaan dengan sholat Jum’at. Oleh karena itu, berita proklamasi dapat tersiar dengan cepat kepenjuru kota tersebut. Sejak tahun 1946, pemancar RRI Yogyakarta bahkan berhasil menyiarkan The Voice of Free Indonesia. Siaran bahasa Inggris ini disiarakan oleh Molly Warner, seorang Australia yang menjalin perkawinan dengan Moh.Bondan pejuang buangan Indonesia di Camp Corwa, New South Wales. Atas simpatinya terhadap perjuangan bangsa Indonesia, Molly Warner berusaha mencurahkan kemampuanya menyebarluaskan beritaproklamasi dalam bahasa Inggris. Akhirnya, berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia semakin terdengar di seluruh dunia. Mesir adalah Negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada 14 Maret 1947 utusan Mesir berkunjung ke Indonesia. Di kawasanTimur Tengah, Mesir seringkali mengeluarkan anjuran agar Negara-negara anggota Liga Arab mengakui kedaulatan Negara RI. Pemerintah Mesir sendiri baru menyampaikan pengakuannya sejak 11 Juni 1947. Lebanon ,Suriah, irak ,Afghanistan ,Birma (Myanmar), Saudi Arabia, Yaman,India,Pakistan ,dan beberapa Negara lainnya menyusul kemudian.
Tindakan Jepang itu tidak menyurutkan tekad para pegawai kantor berita Domei untuk menyebarluaskan berita proklamasi. Dengan bantuan sejumlah teknisi radio, mereka berupaya membuat pemancar baru. Peralatan pemancar yang dibutuhkan diambil bagian demi bagian dari kantor berita Domei. Sebagian dibawa kerumah Waidan B. Palenewen, sebagian lagi ke Menteng 31. Akhirnya, berdirilah pemancar baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK I berkenaan dengan hal itu, tidak bisa dilupakan jasa Jusuf Ronodipuro dari Radio Hosokioku di Gambir Barat. Ia telah mencuri kesempatan mengudarakan teks proklamasi sehingga siaranya tertangkap di Singapura dan seluruh dunia.
Kantor beritaDomei di Bandung baru menerima berita proklamasi sekitar pukul 11.55 WIB , sedangkan masyarakat Yogyakarta menerima berita tersebut tepat pukul 12.00 WIB bersamaan dengan sholat Jum’at. Oleh karena itu, berita proklamasi dapat tersiar dengan cepat kepenjuru kota tersebut. Sejak tahun 1946, pemancar RRI Yogyakarta bahkan berhasil menyiarkan The Voice of Free Indonesia. Siaran bahasa Inggris ini disiarakan oleh Molly Warner, seorang Australia yang menjalin perkawinan dengan Moh.Bondan pejuang buangan Indonesia di Camp Corwa, New South Wales. Atas simpatinya terhadap perjuangan bangsa Indonesia, Molly Warner berusaha mencurahkan kemampuanya menyebarluaskan beritaproklamasi dalam bahasa Inggris. Akhirnya, berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia semakin terdengar di seluruh dunia. Mesir adalah Negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada 14 Maret 1947 utusan Mesir berkunjung ke Indonesia. Di kawasanTimur Tengah, Mesir seringkali mengeluarkan anjuran agar Negara-negara anggota Liga Arab mengakui kedaulatan Negara RI. Pemerintah Mesir sendiri baru menyampaikan pengakuannya sejak 11 Juni 1947. Lebanon ,Suriah, irak ,Afghanistan ,Birma (Myanmar), Saudi Arabia, Yaman,India,Pakistan ,dan beberapa Negara lainnya menyusul kemudian.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
Delete