Aku membencinya, itulah yang
selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang mama mengadopsinya sebagai
kakakku. Meskipun aku membencinya, aku tak pernah benar-benar menunjukkan rasa
benciku di depan mama. Aku tak suka punya saudara aku merasa kasih sayang mama
terbagi.
Setiap hari aku bersikap biasa pada
kakak angkatku. Aku terpaksa melakukan semuanya karena kelihatanya kakakku
benar-benar sayang padaku.. Kedua orangtuaku sangat menyayangi kakak angkatku
karena menurut mereka, kakakku adalah sosok kakak laki-laki yang sangat baik
dan perhatian pada adiknya.
Ketika mama dan papa pergi keluar
negeri selama kuramg lebih 2 tahun untuk menyelesaikan pekerjaan baru papa, aku
menjadi adik yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Kakakku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku selalu
bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa
yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan sebagian sayang mama padanya
sehingga, tugasnyalah melindungiku membuatku bahagia dengan menuruti semua
keinginanku.
Di rumah, akulah ratunya. Tak ada
seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu
menyalahkan kakak dan pembantuku.Aku semakin manja ketika apapun keinginanku di
turuti oleh kakakku ,ya karena kartu kredit, kakakku yang membawanya.Pada suatu
hari aku liburan bersama teman temanku. Aku tak mau di antar kakakku karena,
aku tak mau di anggap anak kecil oleh teman-temanku. Pada saat aku menyetir mobil
dan bercanda dengan teman-temanku, kakakku menelponku
"Dek,kamu dimana,mobilnya kok
nggak ada sih ?" Tanya kakakku lembut
"Aku lagi mau ke mall kak,oh ya
mobilnya aku bawa ,udahlah nggak usah khawatir sama aku,aku kan udah gede
!" jawabku agak kasar.
"Ya udah, hati-hati ya dek,
nyetirnya jangan ngebut"
"Halah udahlah jangan
cerewet!" bantahku kasar
Tak berselang lama kakakku
menelponku lagi.
"Ada apa sih kakak cerewet
?" tak berselang lama,sebelum kakak menjawab pertanyaanku ternyata aku
lalai menyetir dan akhirnya aku menabrak pembatas jalan,dan sialnya lagi aku
luka paling parah.
Saat aku tersadar di rumah
sakit,ternyata kakakku sudah ada di sampingku menemaniku dengan sabar. Tapi
bukanya aku sadar akan kesalahanku aku malah marah pada kakakku karena ia
menelponku saat aku menyetir.Itulah kemarahan terbesarku pada kakakku.Dan
sialnya lagi kakiku patah,dan mobil rusak.
"Semua ini gara-gara kakak
,sialan gara-gara dia aku jadi begini". Bisikku dalam hati.
Saat aku pulang dari rumah sakit,kakak
tetap setia menemaniku walaupun aku marah dan benci padanya, kakakku selalu
sabar dan merawatku sampai aku sembuh
Hari ini, adalah hari kepulangan papa
dan mama dari luar negeri kakakku menyuruhku segera bersiap-siap untuk
menjemput mama dan papa di bandara
"Dek Angela sayang ,dandanya
agak cepet dikit ya, kakak tunggu di mobil!". Perintahnya halus kepadaku.
"Uhh iya bentar sabar sedikit
kenapa sih" . jawabku kasar.
Aku merasa malas menjemput mama dan
papa ke bandara,ya karena aku merasa terjebak dengan kakak angkatku yang sangat
disayangi mama dan papa.Setibanya di bandara benar saja,mama langsung memeluk
kakakku dengan erat, sedangkan aku walaupun di peluk itupun tidak lama.
Aku pulang dengan wajah muram dan
sedih,entah kenapa sebenarnya aku sayang sama mama dan papa.Lalu papa bertanya
padaku.
"Angela ,kamu kenapa sayang
kelihatanya kamu tidak senang mama dan papa pulang, papa juga memberikan oleh
–oleh padamu kan ?''
"Iya sih pa,tapi Angela nggak
apa-apa kok pa,mukin terlalu kangen sama papa dan mama aja kok.". jawabku
lemas dan apa adanya.
''Mukin kamu terlalu capek ,sudah
istirahat saja sana !''
"Iya pa". Jawabku sembari
beranjak dari ruang tamu
Pada saat pagi itu kami sekeluarga
berbincang- bincang hangat di ruang makan.Aku berfikir dalam hati.
"Inilah yang di maksud
kehangatan keluarga."
Saat aku dan kakakku akan berangkat
sekolah ,seperti biasa mama dan papa mencium dan memelukku.Dan kamipun berangkat
sekolah seperti biasa kakak mengantarku sekolah .Tapi kali ini kakakku agak
aneh ,dia tak seperti biasanya dia mengantarku sampai ke depan kelas dan
memelukku dengan erat seakan dia tak rela meninggalakan aku. Dan aku bertanya
pada kakakku ,kali ini aku bertanya halus pada kakakku .
"Kak ada apa sih tumben kak
Ardi mengantarku sampai ke depan kelas dan memelukku ?"
"Nggak apa-apa kok dek,kakak cuma
ingin memeluk kamu."
Akhirnya akupun terlarut dalam
pelukkan kakakku ,tak seperti biasa aku merasa nyaman dekat kakakku ,dan akhirnya
kakku melepaskan pelukkanya.
''Ciee Angela sampai gitu banget
sama kakaknya dah akur ni ye…!". Usik temanku.
Dan sebelum berangkat ke kampus
setelah mengantarku kakakku berkata.
."Kakak akan selalu sayang dek
Angela selamanya"
Lalu kakakku beranjak pergi dan
suara mesin mobilnya pun lambat laun sudah tak terdengar lagi . Entah mengapa
akupun berat ditinggal kakakku untuk kali ini.Ternyata hari ini adalah jam
kosong di sekolah dan seperti biasa aku suka main game di netbook bersama
teman-teman .Tapi ternyata netbookku tertinggal di rumah ,karena gengsi aku
tidak mau meminjam netbook temanku yang sebenarnya mau meminjamkan netbooknya
padaku ,akhirnya akupun menelpon kakakku yang saat itu tengah berada di kampus.
"Kak netbook Angela tertinggal
di rumah ,bisa nggak kakak ambilakan ,please ya kak..!!" .Rayuku pada
kakak.
"Ehm..gimana ya dek kakak juga
lagi ada tugas,ya udah deh kakak ambilkan". Jawabnya halus.
Tapi detik demi detik berganti jam kakakku tak
jua datang,aku coba menunggu di gerbang depan sekolah mobilnyapun tak kunjung
terlihat,aku mulai merasa tidak enak dan mencoba menelponya berkali kali tapi
tak jua di angkat,biasanya dua kali berdering telponku sudah di angkatnya
.Akupun mulai panik dan untuk kesekian kalinya aku menelpon kakak. Tapi malah
suara asing yang menjawab telponku.
"Apakah benar,ini dengan Angela
adik dari mas Ardi ?''
"Iya dengan saya sendiri,ma'af
ini siapa ya,,??" . tanyaku penasaran
"Ini kami dari kantor
polisi,kakak anda mengalami kecelakaan dan sekarang dia sudah di rumah
sakit"
Ternyata yang menjawab telponku
adalah petugas kepolisian,aku hanya menjawab "Terima Kasih" atas
berita polisi tadi.Aku shock dan tak terasa aku menjatuhkan ponselku,dan
wajahku berubah pucat seputih kertas. Temankupun bertanya,tapi belum sempat aku
jawab pertanyaan mereka ,entah apa yang sedang ku pikirkan,aku langsung berlari
dan menyetop taksi yang kebetulan melintas di depan sekolah.
Sesampainya di rumah sakit aku kaget
bagaimana caranya mama dan papa tahu kalau kak Ardi mengalami kecelakaan.Aku
menunggu kakak di depan ICU dengan diam
seribu bahasa . Detik demi detik berganti jam telah berlalu .Azan
maghrib berkumandang dokter keluar dari ruang ICU dengan wajah pasrah dan
dokter berkata.
"Ma'af kami sudah tidak bisa menyelamatkan nyawa
anak bapak dan ibu"
Sontak mama dan papa menangis shock
mendengar berita itu,tapi ada apa denganku aku malah makin terdiam dan sejenak
berpikir.
"Kakak tidak ada,memang dia pergi kemana,,??" pikirku .Tangisan sedih mama tak mampu membuatku mengeluarkan air mata setespun.
"Kakak tidak ada,memang dia pergi kemana,,??" pikirku .Tangisan sedih mama tak mampu membuatku mengeluarkan air mata setespun.
Akhirnya jenazah kakakpun di semayamkan di rumah.Aku duduk di hadapanya
,aku termangu.Pada saat itulah aku tersadar
baru kali ini melihat wajahnya yang tampak tertidur pulas dengan wajah
dingin tanpa nafas tersisa. Kulihat dengan seksama wajahnya yang dulu selalu di
hiasi dengan senyum manisnya. Air mata
merebak di mataku,mengaburkan pandanganku .Aku terkesiap berusaha mengusap air
mata agar tak menghalangi tatapan terkhirku padanya,aku ingin mengingat semua
bagian wajahnya agar kenangan manis tentang kakakku tak berakhir begitu saja.
Dadaku semakin sesak ketika tubuh kakakku hilang dari penglihatan mataku
tertutup bumi ,ku tabur mawar merah
harum mewangi di atas pusara kakak paling sempurna menurutku saat ini.
Aku pulang dengan rasa sesal yang
begitu mendalam ,Tapi bukanya berhenti ,air mataku semakin deras membanjiri
pipiku
"Apa yang telah kulakukan
selama ini pada kakakku"
Aku hampir tak pernah bertanya apa
yang sudah di makan kakakku, padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia
memeperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama saat aku
,kecelakaan dulu. Bahkan dia selalu menyuapiku ketika aku malas makan .
Hari –hari ku jalani setelah
kepergianya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini ku inginkan ,tapi aku
malah terjebak dalam keinginan untuk bersamanya Di
hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Mama
papa dan pembantuku membujukku makan.
"Non, makan dulu nanti
sakit,,!!" bujuk bi Iyem
"Iya sayang anak mama cantik
makan dulu,!" mama juga membujuk
Tetapi yang kuingat hanyalah saat kakakku
membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa
handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah
mama yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang
datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan
sesuatu di sekolah, membuat teman teman kakak kebingungan menjawab teleponku. Karena ponsel
kakakku yang dulu di berikan pada teman kakakku .Setiap malam aku berharap
kakakku datang merebut remote TV dariku ,karena kebiasaanku yang rebutan remote
TV dengan kakak.
Dulu aku selalu kesal kalau kakak
tak cepat datang untuk membantuku mengerjakan PR,dulu aku begitu kesal jika ia melakukan
pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku
memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih
tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat susu tanpa alas
piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun
tidak mau kuhapus . Aku baru sadar ternyata kakak benar menyayangiku sepenuh
hati.
Aku marah karena semua kelihatan normal
meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan
baunya yang membuatku rindu.
"Kak Ardi sekarang kakak
dimana, Angela rindu kakak" kataku sambil menangis memeluk baju kakakku
"Ada apa sayang ?" Tanya mama kaget mendengar
tangisanku
"Angela rindu kakak ma.!"
Kataku sambil terisak.
"Sudahlah sayang ,kakak pasti
sedih melihat kamu menangis,lebih baik kamu wudhu trus sholat untuk mendo'akan
kakakkmu".
Empat puluh hari setelah
kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan.
"Sayang, ayo cepat berangkat
sekolah lagi,pasti kau sudah banyak ketinggalan pelajaran sekolah kan,"
bujuk mama.
"Iya ma sebentar ,kakak mana
?" tanyaku seadanya .
"Kakak sudah berada di surga
sayang" . jawab mama sambil memelukku erat.
Tak lama kemudian ada teman kakak
datang ke rumah dengam membawa sepucuk surat dari kakak untukku. Dan yang
paling membuat dadaku terasa sesak lagi adalah isi suratnya
Adikku Angela tersayang,
Maaf karena kakak harus
meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. Maaf karena aku tak bisa memberimu
cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena
berada dalam hangatnya keluarga yang utuh
adalah hal terbaik dalam hidupku.
Seandainya kakak bisa,kakak ingin selalu melihat senyum Angela
selamanya. Tetapi Ardi tak mau kalian terlalu lama larut dalam kesedihan
Jangan menangis, adikku yang manja. Lakukan
banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi
kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan
selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu teman / kakak yang lebih baik dariku
Teruntuk mama dan papa tercintaku.
Maafkan karena Ardi belum bisa
Membahagiakan mama dan papa.Angela,jangan jadi anak yang bandel lagi dan kakak selalu ingat dimanapun kalian berada, kakak akan
disana melihatnya. Oke, Princess!
Aku terisak membaca surat itu, ada
gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas kakakku kalau ia
mengirimkan note.
Aku mungkin tak beruntung karena tak
sempat menunjukkan sayangku pada kakakku. Aku menghabiskan hampir 5 tahun untuk
membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk
mengenangnya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas
dari cinta dan sayang kakak yang begitu tulus.
Comments
Post a Comment